Museum sejarah perjuangan kemerdekaan (Gedung Mohammad Hoesni Thamrin) merupakan sebuah Museum bersejarah Republik Indonesia yang terletak di Jl. Kenari II no.15, Jakarta
Telp. 021-3909 148
Fax. 021-3923 185
Jam Kunjungan:
Selasa-Minggu 09.00-15.00 WIB
Hari Senin/Besar Tutup
RIWAYAT GEDUNG MH THAMRIN
Memasuki awal abad ke-20, pemerintah kolonial mengembangkan prasarana kota Batavia dengan membangun gedung-gedung untuk rumah tinggal, kantor, dan pelayanan masyarakat, termasuk bangunan yang kemudian dibeli oleh Mohammad Husni Thamrin dan dihibahkan untuk kegiatan pergerakan nasional Indonesia menuju kemerdekaan, lepas dari belenggu penjajahan Belanda. Gedung ini menjadi Sekretariat Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI) sehingga dikenal dengan Gedung Permufakatan.
Gedung ini tempat disemaikan semangat kebangsaan, perlawanan terhadap penjajahan. Di sini dilakukan rapat-rapat pergerakan nasional, kongres rakyat Indonesia, pertunjukan sandiwara, kursus-kursus, kegiatan bazar, dan lainnya. Gedung ini diamanatkan untuk perjuangan menuju kemerdekaan. Para tokoh pemimpinan bangsa periode pergerakan nasional selalu memanfaatkan gedung ini. Gedung ini mempunyai peranan yang sangat besar dalam menegakkan semangat perjuangan melawan penjajah terutama setelah tokoh-tokoh pergerakan nasional nonkooperatif ditangkap di seluruh Indonesia.
KOLEKSI YANG DIMILIKI
- Foto-foto reproduksi tentang kiprah perjuangan Mohammad Husni Thamrin dan pergerakan nasional Indonesia.
- Foto-foto reproduksi suasana kota Jakarta pada zaman Mohammad Husni Thamrin.
- Lukisan tentang Mohammad Husni Thamrin
- Radio yang digunakan Mohammad Husni Thamrin untuk mendengarkan siaran dari NIROM maupun dari luar negeri
- Bale-bale tempat pembaringan terakhir jenazah Mohammad Husni Thamrin
- Lemari pakaian peninggalan Mohammad Husni Thamrin
- Kursi
- Piring hias
- Blangkon
- Kepustakaan meliputi buku-buku naskah tentang Mohammad Husni Thamrin dan pidata-pidatonya di Volksraad
Muhammad Hoesni Thamrin merupakan anak wedana Tabri Thamrin yang pernah bekerja di kantor kepatihan Batavia serta menjadi anggota Volksraad (Dewan Rakyat). Karena perjuangannya membela rakyat, beliau ditangkap oleh pemerintah Belanda dan menjadi tahanan rumah sampai saat wafatnya pada tanggal 11 Januari 1941.
0 comments:
Post a Comment