Sunday, October 28, 2012

Dunia Fantasi (Dufan)

Disneyland ala Jakarta atau lebih dikenal dengan Dunia Fantasi (Dufan). Bagi warga Jakarta, Dufan menjadi tempat hiburan yang menarik, khususnya anak-anak. Teletak di kompleks Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Indonesia, Dufan diresmikan pada tanggal 29 Agustus 1985.

Dunia Fantasi mempunyai maskot berupa kera bekantan yang diberi nama Dufan (singkatan dari Dunia Fantasi). Dipilih kera sebagai karakter adalah untuk mengingatkan bahwa Ancol dahulu adalah kawasan kera. Pemilihan kera bekantan adalah semata-mata untuk mengenalkan jenis satwa langka yang kini dilindungi. Bentuk karikatural kera bekantan ini divisualisasikan oleh Matari Advertising yang ikut serta dalam program komunikasi awal Dunia Fantasi.

Read more »

Friday, October 05, 2012

Kebun Binatang Ragunan


Menurut catatan sejarah, Objek wisata Kebun Binatang Ragunan adalah kebun binatang pertama di Indonesia,Objek wisata yang memiliki  berbagai jenis satwa unik ini didirikan pada tahun 1864 dengan nama Planten En Dierentuin yang berarti "Tanaman dan Kebun Binatang.


Tempat wisata yang dengan luas sekitar 140 hektar dan memiliki berbagai koleksi yang terdiri dari 295 spesies dan 4040 spesimen ini terletak di daerah Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Selain berfungsi sebagai tempat wisata, Objek wisata ini dikenal juga sebagai tempat rekreasi yang berwawasan pendidikan. Tak heran jika banyak family yang sengaja berkunjung ke sini. Mereka tidak hanya menonton aneka satwa yang ada , tapi juga menikmati kesejukan alam yang ditampilkan Kebun Binatang Ragunan yang ada di Jakarta Selatan ini.


Untuk mencapai tempat ini, apabila Anda tidak menggunakan kendaraan pribadi, Anda dapat menggunakan TransJakarta (busway) jurusan Kuningan-Ragunan yang berakhir tepat di depan kebun binatang ini, atau bila Anda tidak langsung menggunakan jurusan ini, Anda dapat transit dahulu ke halte Dukuh Atas untuk kemudian menggunakan jalur ini.

Binatang-binatang yang ada disini cukup lengkap seperti berbagai macam unggas(burung pelikan, merak, elang, dan lainnya), berbagai primata (kera, bekantan, dan lainnya), berbagai jenis ular, beruang madu, gajah, rusa, unta, kudanil, banteng, kelelawar. Untuk binatang buas, Anda dapat melihat harimau, harimau putih, singa, buaya, beruang. Selain melihat binatang, Anda juga dapat mengajak anak Anda bermain di taman bermain anak, dimana ada berbagai macam permainan dan aneka permainan dari balon.

Di kebun binatang ini juga terdapat "Pusat Primata Schmutzer". Tempat ini khusus menampilkan berbagai macam primata dengan suasana yang berbeda dan terdapat museum primata untuk menambah pengetahuan anak-anak. Pertama kali masuk, kita harus menaiki tangga, kemudian dari atas kita dapat melihat gorila dengan ukuran sebesar manusia. Primata lain yang ada disini antara lain siamang, simpai, kera putih, dan berbagai jenis lainnya.

Ada juga "Dunia Orang Utan", disini kita memasuki terowongan panjang dan gelap yang dibuat menyerupai goa, dimana antara tiap-tiap bagian dipisahkan oleh tali-tali yang menyerupai akar pohon. Pada sisi-sisi terowongan di bagian tertentu akan nampak kaca tebal sehingga kita dapat melihat orang utan yang berada di luar.

Setelah keluar dari terowongan, kita dapat menaiki rumah pohon yang tinggi atau berjalan diantara pohon melewati jembatan gantung. Di bagian lain, terdapat taman bali. Tempat ini dibuat menyerupai suasana bali. Ada juga tempat bermain untuk anak seperti ayunan, batang pohon yang dapat dipanjat, bergelantung di tali atau bermain pasir.

Bila Anda merencanakan ke tempat ini, hendaknya membawa persediaan air minum yang cukup, karena untuk melihat binatang yang satu dan yang lain Anda harus berjalan kaki. Sediakan juga topi atau payung untuk melindungi dari sinar matahari. Jadi, untuk liburan tidak berarti harus mengeluarkan banyak uang.

Read more »

Museum Gajah




Museum Nasional Indonesia atau terkenal dengan nama Museum Gajah ini banyak mengoleksi benda-benda kuno dari seluruh Nusantara. Diantaranya adalah arca-arca kuno, prasasti, benda-benda kuno lainnya dan barang-barang kerajinan. Koleksi-koleksi itu dikategorikan ke dalam etnografi, perunggu, prasejarah, keramik, tekstil, numismatik, relik sejarah, dan benda berharga.

Gedung bersejarah ini dibangun oleh Pemerintah Belanda di bawah Gubernur-Jendral JCM Radermacher sekitar tajun 1862 sebagai respons adanya perhimpunan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen yang bertujuan menelaah riset-riset ilmiah di Hindia Belanda.


Museum Gajah atau dikenal juga dengan nama Museum Nasional Indonesia merupakan sebuah wujud pengaruh Eropa, khususnya semangat Abad Pencerahan, yang muncul pada abad ke 18. Dimana gedung ini terletak di Jakarta Pusat atau lebih tepatnya lagi berada di Jalan Merdeka Barat 12.

Sumber koleksi yang terdapat di tempat bersejarah ini banyak berasal dari penggalian arkeologis, hibah kolektor sejak masa Hindia Belanda dan pembelian. Koleksi keramik dan koleksi etnografi Indonesia di museum ini terbanyak dan terlengkap di dunia. Museum Gajah ini merupakan sebuah museum pertama sekaligus terbesar di Asia Tenggara.

Salah satu dari sekian banyaknya koleksi menarik yang ada di Museum Gajah ini adalah Patung Bhairawa. Dimana patung yang memiliki tinggi 414 cm ini merupakan patung tertinggi yang berada di Museum.

Read more »

Museum Fatahillah



Objek wisata Museum Fatahillah atau dikenal juga Museum Batavia dulunya adalah sebuah Balai Kota yang dibangun pada tahun 1707-1710 atas perintah Gubernur Jendral Johan van Hoorn.Bangunan itu mirip dengan Istana Dam di Amsterdam, terdiri atas bangunan utama dengan dua sayap di bagian timur dan barat serta bangunan sanding yang digunakan sebagai kantor, ruang pengadilan, serta ruang-ruang bawah tanah yang dipakai sebagai penjara. Museum bersejarah ini terletak di Jalan Taman Fatahillah No. 2, Jakarta Barat.


Objek wisata di bangunan yang memiliki luas lebih dari 1.300 meter persegi adalah perjalanan sejarah Jakarta  replika peninggalan masa Tarumanegara dan Pajajaran, hasil penggalian arkeologi di Jakarta  mebel antik mulai dari abad ke-17 sampai 19, yang merupakan perpaduan dari gaya Eropa, Republik Rakyat Cina, dan Indonesia. Juga ada keramik, gerabah, dan batu prasasti. Koleksi-koleksi ini terdapat di berbagai ruang, seperti Ruang Prasejarah Jakarta  Ruang Tarumanegara, Ruang Jayakarta, Ruang Fatahillah, Ruang Sultan Agung, dan Ruang MH Thamrin.

Ada pula beragam koleksi tentang kebudayaan Betawi, numismatik, dan becak. Bahkan kini juga diletakkan patung Dewa Hermes (menurut mitologi Yunani, merupakan dewa keberuntungan dan perlindungan bagi kaum pedagang) yang tadinya terletak di perempatan Harmoni dan meriam Si Jagur yang dianggap mempunyai kekuatan magis. Selain itu, di Museum Fatahillah juga terdapat bekas penjara bawah tanah yang dulu sempat digunakan pada zaman penjajahan Belanda.

Read more »

Monumen Nasional Jakarta


Objek wisata Monumen Nasional atau lebih akrabnya lagi disebut Monas adalah sebuah Tugu setinggi 132 meter yang dibangun guna mengenang perjuangan rakyat Indonesia ketika merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda dulu.

Tugu Monas mulai dibangun di bawah perintah presiden Sukarno pada tanggal 17 Agustus 1961 dan mulai dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975.Tugu yang terletak di tengah Lapangan Medan Merdeka, Jakarta Pusat ini di mahkotai lidah api berlapis lembaran emas yang melambangkan semangat perjuangan yang menyala-nyala.




Pelataran Puncak dan Api Kemerdekaan
Sebuah elevator pada pintu sisi selatan akan membawa pengunjung menuju pelataran puncak berukuran 11 x 11 meter di ketinggian 115 meter dari permukaan tanah. elevator ini berkapasitas 11 orang sekali angkut. Pelataran puncak ini dapat menampung sekitar 50 orang, serta terdapat teropong untuk melihat panorama Jakarta lebih dekat. Pada sekeliling badan elevator terdapat tangga darurat yang terbuat dari besi. Dari pelataran puncak tugu Monas, pengunjung dapat menikmati pemandangan seluruh penjuru kota Jakarta  Bila kondisi cuaca cerah tanpa asap kabut, di arah ke selatan terlihat dari kejauhan Gunung Salak di wilayah kabupaten Bogor, Jawa Barat, arah utara membentang laut lepas dengan pulau-pulau kecil.


Ruang Kemerdekaan
Di bagian dalam cawan monumen ada Ruang Kemerdekaan berbentuk amphitheater. Ruangan ini dapat dicapai melalui tangga berputar di dari pintu sisi utara dan selatan. Ruangan ini menyimpan simbol kenegaraan dan kemerdekaan Republik Indonesia. Diantaranya naskah asli Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang disimpan dalam kotak kaca di dalam gerbang berlapis emas, lambang negara Indonesia, peta kepulauan Negara Kesatuan Republik Indonesia berlapis emas, dan bendera merah putih, dan dinding yang bertulis naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.

Museum Sejarah Nasional
Di bagian dasar monumen pada kedalaman 3 meter di bawah permukaan tanah, terdapat Museum Sejarah Nasional Indonesia. Ruang besar museum sejarah perjuangan nasional dengan ukuran luas 80 x 80 meter, dapat menampung pengunjung sekitar 500 orang. Ruangan besar berlapis marmer ini terdapat 48 diorama pada keempat sisinya dan 3 diorama di tengah, sehingga menjadi total 51 diorama. Diorama ini menampilkan sejarah Indonesia sejak masa pra sejarah hingga masa Orde Baru.

Relief Sejarah Indonesia
Pada halaman luar mengelilingi monumen, pada tiap sudutnya terdapat relief timbul yang menggambarkan sejarah Indonesia. Relief ini bermula di sudut timur laut dengan mengabadikan kejayaan Nusantara pada masa lampau; menampilkan sejarah Singhasari dan Majapahit. Relief ini berlanjut secara kronologis searah jarum jam menuju sudut tenggara, barat daya, dan barat laut. Secara kronologis menggambarkan masa penjajahan Belanda, perlawanan rakyat Indonesia dan pahlawan-pahlawan nasional Indonesia, terbentuknya organisasi modern yang memperjuangkan Indonesia Merdeka pada awal abad ke-20, Sumpah Pemuda, Pendudukan Jepang dan Perang Dunia II, proklamasi kemerdekaan Indonesia disusul Revolusi dan Perang kemerdekaan Republik Indonesia, hingga mencapai masa pembangunan Indonesia modern. Relief dan patung-patung ini dibuat dari semen dengan kerangka pipa atau logam, sayang sekali beberapa patung dan arca mulai rontok dan rusak akibat hujan dan cuaca tropis

Read more »

Museum Tekstil Jakarta



Museum Tekstil Jakarta merupakan sebuah lembaga edukatif kultural yang mengemban misi untuk melestarikan budaya tekstil tradisional Indonesia. Sebagai satu-satunya Museum Tekstil di Jakarta dan pertama di Indonesia yang memiliki tugas khusus tersebut, Museum Tekstil Jakarta senantiasa berupaya untuk menjalankan fungsinya melalui berbagai program kegiatan yang digelar bagi publik.

Adapun aktivitas yang digelar oleh Museum Tekstil Jakarta antara lain pameran (koleksi museum maupun koleksi pihak ketiga); seminar, diskusi dan workshop tentang tekstil; penyuluhun bagi para pelajar; penelitian koleksi ke berbagai daerah maupun kepustakaan; perawatan koleksi museum; pelayanan konservasi tekstil dan aneka pelatihan (batik, jumputan, warna alami, dll).

Objek wisata Museum Tekstil menempati gedung tua di Jalan K.S. Tubun Petamburan No. 4 Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Gedungnya sendiri pada mulanya adalah rumah pribadi seorang warga negara Perancis yang dibangun pada abad ke-19. Kemudian dibeli oleh konsul Turki bernama Abdul Azis Almussawi Al Katiri yang menetap di Indonesia. Selanjutnya tahun 1942 dijual kepada Dr. Karel Christian Cruq.

Di masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, gedung ini menjadi markas Barisan Keamanan Rakyat (BKR) dan tahun 1947 didiami oleh Lie Sion Pin.
Pada tahun 1952 dibeli oleh Departemen Sosial dan pada tanggal 25 Oktober 1975 diserahkan kepada Pemda DKI Jakarta yang untuk kemudian pada tanggal 28 Juni 1976 diresmikan penggunaannya oleh Ibu Tien Soeharto sebagai Museum Tekstil

Read more »

Gedung MH. Thamrin Jakarta

Objek wisata Gedung Mohammad Hoesni Thamrin Jakarta :
Museum sejarah perjuangan kemerdekaan (Gedung Mohammad Hoesni Thamrin) merupakan sebuah Museum bersejarah Republik Indonesia yang terletak di Jl. Kenari II no.15, Jakarta

Telp. 021-3909 148
Fax. 021-3923 185

Jam Kunjungan:
Selasa-Minggu 09.00-15.00 WIB
Hari Senin/Besar Tutup


RIWAYAT GEDUNG MH THAMRIN
Memasuki awal abad ke-20, pemerintah kolonial mengembangkan prasarana kota Batavia dengan membangun gedung-gedung untuk rumah tinggal, kantor, dan pelayanan masyarakat, termasuk bangunan yang kemudian dibeli oleh Mohammad Husni Thamrin dan dihibahkan untuk kegiatan pergerakan nasional Indonesia menuju kemerdekaan, lepas dari belenggu penjajahan Belanda. Gedung ini menjadi Sekretariat Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI) sehingga dikenal dengan Gedung Permufakatan.

Gedung ini tempat disemaikan semangat kebangsaan, perlawanan terhadap penjajahan. Di sini dilakukan rapat-rapat pergerakan nasional, kongres rakyat Indonesia, pertunjukan sandiwara, kursus-kursus, kegiatan bazar, dan lainnya. Gedung ini diamanatkan untuk perjuangan menuju kemerdekaan. Para tokoh pemimpinan bangsa periode pergerakan nasional selalu memanfaatkan gedung ini. Gedung ini mempunyai peranan yang sangat besar dalam menegakkan semangat perjuangan melawan penjajah terutama setelah tokoh-tokoh pergerakan nasional nonkooperatif ditangkap di seluruh Indonesia.

KOLEKSI YANG DIMILIKI

  • Foto-foto reproduksi tentang kiprah perjuangan Mohammad Husni Thamrin dan pergerakan nasional Indonesia.


  • Foto-foto reproduksi suasana kota Jakarta pada zaman Mohammad Husni Thamrin.
  • Lukisan tentang Mohammad Husni Thamrin
  • Radio yang digunakan Mohammad Husni Thamrin untuk mendengarkan siaran dari NIROM maupun dari luar negeri
  • Bale-bale tempat pembaringan terakhir jenazah Mohammad Husni Thamrin
  • Lemari pakaian peninggalan Mohammad Husni Thamrin
  • Kursi
  • Piring hias
  • Blangkon
  • Kepustakaan meliputi buku-buku naskah tentang Mohammad Husni Thamrin dan pidata-pidatonya di Volksraad






Muhammad Hoesni Thamrin merupakan anak wedana Tabri Thamrin yang pernah bekerja di kantor kepatihan Batavia serta menjadi anggota Volksraad (Dewan Rakyat). Karena perjuangannya membela rakyat, beliau ditangkap oleh pemerintah Belanda dan menjadi tahanan rumah sampai saat wafatnya pada tanggal 11 Januari 1941.

Read more »

Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta



Objek wisata Museum Seni Rupa dan Keramik berada di Jalan Pos Kota No 2, Kotamadya Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta  Indonesia. Tepatnya terletak di seberang Museum Sejarah Jakarta  Museum  ini memajang keramik lokal dari berbagai daerah di Tanah Air, dari era Kerajaan Majapahit abad ke-14, dan dari berbagai negara di dunia.

Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta mulai dibangun pada 12 Januari 1870 itu awalnya digunakan oleh Pemerintah Hindia-Belanda untuk Kantor Dewan Kehakiman pada Benteng Batavia (Ordinaris Raad van Justitie Binnen Het Kasteel Batavia). Saat pendudukan Jepang dan perjuangan kemerdekaan sekitar tahun 1944, tempat itu dimanfaatkan oleh tentara KNIL dan selanjutnya untuk asrama militer TNI.

Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta menyajikan koleksi dari hasil karya seniman-seniman Indonesia sejak kurun waktu 1800-an hingga saat sekarang.

Berikut dibawah ini adalah koleksinya.

Ruang Pendirian Sanggar (karya-karya periode 1945 - 1950)
Ruang Sekitar Kelahiran Akademis Realisme (karya-karya periode 1950-an)
Ruang Seni Rupa Baru Indonesia (karya-karya periode 1960 - sekarang)
Ruang Masa Raden Saleh (karya-karya periode 1880 - 1890)
Ruang Masa Pendudukan Jepang (karya-karya periode 1942 - 1945)
Ruang Masa Hindia Jelita (karya-karya periode 1920-an)
Ruang Persagi (karya-karya periode 1930-an)




Read more »

Museum Taman Prasasti Jakarta



Museum Taman Prasasti merupakan obyek wisata terbuka yang menampilkan karya seni dari masa lampau tentang kecanggihan para pematung, pemahat, kaligrafer dan sastrawan yang menyatu.

Museum ini adalah sebuah museum cagar budaya peninggalan masa kolonial Belanda yang berada di Jalan Tanah Abang No. 1, Jakarta Pusat. Museum ini memiliki koleksi prasasti nisan kuno serta miniatur makam khas dari 27 propinsi di Indonesia, beserta koleksi kereta jenazah antik.

Koleksi Museum Taman Prasasti



Di museum ini dihimpun berbagai prasasti dari zaman Belanda dan sebelumnya serta makam beberapa tokoh Belanda, Inggris dan Indonesia atau Hindia Belanda seperti:

Miss Riboet, tokoh opera pada tahun 1930-an
Soe Hok Gie, aktivis pergerakan mahasiswa pada tahun 1960-an
A.V. Michiels (tokoh militer Belanda pada perang Buleleng)
Olivia Marianne Raffles (istri Thomas Stamford Raffles, mantan Gubernur Hindia Belanda dan Singapura)
Kapitan Jas, makamnya diyakini sebagian orang dapat memberikan kesuburan, keselamatan, kemakmuran dan kebahagiaan.
Dr. H.F. Roll (Pendiri STOVIA atau Sekolah Kedokteran pada zaman pendudukan Belanda)
J.H.R. Kohler (tokoh militer Belanda pada perang Aceh)





Read more »

Privacy Policy


Privacy Policy for Blog Yogyes

If you require any more information or have any questions about our privacy policy, please feel free to contact us by email.

At Blog Yogyes  the privacy of our visitors is of extreme importance to us. This privacy policy document outlines the types of personal information is received and collected by Blog Yogyes and how it is used.

Log Files
Like many other Web sites, Blog Yogyes makes use of log files. The information inside the log files includes internet protocol ( IP ) addresses, type of browser, Internet Service Provider ( ISP ), date/time stamp, referring/exit pages, and number of clicks to analyze trends, administer the site, track user’s movement around the site, and gather demographic information. IP addresses, and other such information are not linked to any information that is personally identifiable.

Cookies and Web Beacons
Blog Yogyes does use cookies to store information about visitors preferences, record user-specific information on which pages the user access or visit, customize Web page content based on visitors browser type or other information that the visitor sends via their browser.

DoubleClick DART Cookie
.:: Google, as a third party vendor, uses cookies to serve ads on Blog Yogyes.
.:: Google's use of the DART cookie enables it to serve ads to users based on their visit to Blog Yogyes and other sites on the Internet.
.:: Users may opt out of the use of the DART cookie by visiting the Google ad and content network privacy policy at the following URL - http://www.google.com/privacy_ads.html

Some of our advertising partners may use cookies and web beacons on our site.
These third-party ad servers or ad networks use technology to the advertisements and links that appear on Blog Yogyes send directly to your browsers. They automatically receive your IP address when this occurs. Other technologies ( such as cookies, JavaScript, or Web Beacons ) may also be used by the third-party ad networks to measure the effectiveness of their advertisements and / or to personalize the advertising content that you see.

Blog Yogyes has no access to or control over these cookies that are used by third-party advertisers.

You should consult the respective privacy policies of these third-party ad servers for more detailed information on their practices as well as for instructions about how to opt-out of certain practices. Blog Yogyes privacy policy does not apply to, and we cannot control the activities of, such other advertisers or web sites.

If you wish to disable cookies, you may do so through your individual browser options. More detailed information about cookie management with specific web browsers can be found at the browsers' respective websites.

Read more »